GUYUB RUKUN-KERJA BAKTI AREA MAKAM UMUM DESA PANGGUNGUNI

Rabu, 16 Februari 2022

Di Indonesia memiliki 2 iklim musim, disebabkan adanya perubahan arah angin di setiap enam bulan sekali. Seorang penulis juga menjelaskan dalam bukunya mengenai jenjang waktu dua iklim musim dalam setahun.

Dikutip dari buku Metode Klasifikasi Iklim di Indonesia oleh Ariffin, angin yang bertiup di permukaan bumi membawa massa udara dari tempat bertekanan tinggi menuju daerah bertekanan rendah. Secara umum, angin muson dibedakan menjadi dua, angin musim timur dan angin muson barat. Angin musim timur terjadi akibat tekanan tinggi di Australia yang membawa udara kering dari daratan Australia ke Indonesia. tersebut mengakibatkan terjadinya musim kemarau. Angin ini bertiup dari bulan April hingga Oktober. Angin muson barat bertiup dari benua Asia ke benua Australia pada bulan Oktober hingga April. Ini terjadi karena tekanan udara di benua Asia lebih tinggi dibandingkan benua Australia. Pergerakan arah angin mengakibatkan terjadinya musim penghujan.[1]

Dengan penjelasan tersebut cukup jelas bahwa kurang lebih antara bulan tersebut terjadi perubahan musim. Namun memang dalam kurun waktu tiga tahun terakhir tidak tentu dalam perubahan musim. Jika dilihat hingga saat ini masih menjadi gejolak bagi masyarakat Desa Panggunguni yang mayoritas adalah seorang petani. Dapat dikatakan jika kurang konsistennya musim juga mempengaruhi hasil panen mereka. Selain itu musim penghujan juga dapat mengikis tanah wilayah pegunungan yang memiliki kemiringan tanah cukup ekstrim.

Dalam kesempatan ini akan mengulas tentang guyub rukun masyarakat untuk menjaga lingkungan yang aman dan terjaga (dasar: musim penghujan yang beresiko pada lingkungan khusunya saluran air hingga terjadinya kelongsoran). Guyub rukun mengandaikan manusia sebagai homo socius, artinya adalah makhluk yang bermasyarakat.

Atas dasar keselamatan dan keamanan dan suara masyarakat, pemerintah Desa Panggunguni menggerakkan elemen terkait untuk bersinergi dalam perbaikan saluran air atau kalenan di area Makam Umum di Dusun Panggunguni. Hal ini disegerakan untuk digerakkan dikarenakan hujan yang begitu deras mengakibatkan tanah di sebelah barat makam longsor. Dari kelongsoran tersebut mengakibatkan terkikisnya bahu jalan dan efek buruk tanaman dibawah jalan yang dimiliki warga. Selain itu diperkirakan untuk beberapa minggu ke depan masih akan ada hujan deras. Gerakan ini untuk memperbaiki apa yang rusak dan untuk antisipasi jika hujan deras kembali turun.

Dampak dari Gerakan ini yaitu semakin eratnya hidup bermasyarakat antar individu, lingkungan hingga kelekatan antara warga dengan pemerintah desa. Cukup jelas, guyub-rukun bertujuan untuk ketentraman, nilai saling menghargai antara satu dengan lainnya, sifat demokratis dan toleransi. Dan Rukun tercermin pula dalam kata gotong royong. Tidak ada gotong royong jika tidak ada guyub rukun antar warga. Gotong royong menjadi falsafah kehidupan masyarakat, guyub rukun menjadi dasar falsafah tersebut. Semoga dengan perbedaan dan keguyubrukunan tersebut bisa menjadi kesatuan demi kemajuan.

“community and tolerance is us, synergize is our step”

[1]https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5715133/ada-3-jenis-iklim-di-indonesia-salah-satunya-dipengaruhi-arah-angin#:~:text=Bentuk%20iklim%20yang%20dipengaruhi%20oleh,yakni%20musim%20hujan%20dan%20kemarau.&text=Secara%20umum%2C%20angin%20muson%20dibedakan,timur%20dan%20angin%20muson%20barat,(diakses pada tanggal 17 Februari 2022 pukul 09:44 wib)

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?