Jadi guru dadakan waktu PPKM ?? PENDIDIKAN MASA PPKM??? Yuk Cari Tau

Doc: https://www.websitependidikan.com/2016/11/pembentukan-karakter-bangsa-dimulai-dari-pendidikan-karakter-dalam-keluarga.html

Yuk belajar bareng gimana memberikan Pendidikan ke anak dengan tetap di rumah, ๐Ÿ˜Š ย Kali ini saya akan mengulas sedikit tentang Pendidikan anak dengan pola asuh orang tua,

Menurut Hurlock bahwa Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial. Serta merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak (siswa), baik dalam cara berfikir, bersikap maupun cara berprilaku. Memang Ketika mengatakan Pendidikan, keluargalah Pendidikan pertama untuk anak. Namun Pendidikan formal/sekolah merupakan Pendidikan tersistematis dengan beberapa orang yang berkemampuan dalam bidang tertentu dan sekiranya dapat membimbing anak. Hal ini bukan berarti keluarga lepas tangan dalam tumbuh kembang anak. Tetap, keluarga adalah first education and child’s first controller.

Sebelum pola asuh, tentunya harus mengatahui dalam fase perkembangan apa anak tersebut. Mulai dari fase anak, remaja dan dewasa. Setiap ahli mempunyai patokan usia pada setiap fase. Misalnya menurutย WHO, yang disebutย remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan usia remaja menurutย WHO adalah 12 sampai 24 tahun.[1] Sedangkan batasan usia masa remaja menurut Hurlock 13-22 tahun.[2]

Kali ini saya mengambil kesimpulan jika pada fase anak di usia 2-11 tahun, fase remaja 12-21 tahun dan dewasa 22-60 tahun. Dari kesimpulan global ini sebenarnya masih terdapat pecahan di setiap fasenya. Misalnya fase anak awal, tengah, dan akhir.

Masa anak meruapakan masa dimana pendampingan orang tua untuk membantu anak mengenali lingkungan dan mengajarkan baik dan kurang baiknya seitap perilaku dan kejadian sosial. Hal ini diajarkan untuk dapat mengontrol tingkah laku anak. Pada masa ini Pendidikan mengenal warna, angka, membaca, berkomunikasi, bertanam, membantu, dan Pendidikan akhlak lainnya. Masa goldenage merupakan masa baik untuk menghafal dan mengingat. Mencari hal yang asyik untuk men-stimulus anak (masa anak awal), misalnya dengan mengajak anak bermain dan bercerita.

Selanjutnya masa remaja, yang merupakan masa dimana anak mulai ingin mengetahui sesuatu hal dan berani mengambil resiko tanpa mengetahui dampak secara komprehensif. Arahan dan controlling ย orang tua penting. Sedangkan untuk cara bagaimana pendidikannya tergantung pada sifat dan karakter anak. Mengapa? Sebab dalam fase ini anak akan cenderung berfikir bahwa ia sudah dewasa dan mambu untuk meng-Handle segala hal. Pendidikan Akhlak dan memposisikan anak sebagai sahabat menjadi jembatan untuk menciptakan kehangatan antara orang tua dan anak. Setelahnya dapat mengarahkan anak, frekuensi keberhasilan setiap orang tua tidak sama yaa, tergantung sifat, watak (gen), lingkungan, dan pemberian stimulus orang tua.

Fase masa dewasa sering disebut masa tanggungjawab. Bukan berarti masa sebelumnya tidak diberikan tanggungjawab. Disini peran orang tua melepas anak untuk berjalan dan bergerak dan anak pula-lah yang harus bertanggungjawab secara penuh pada kehidupannya. Peran orang tua adalah mengarahkan dan menjadi pengimbang. Namun semua kembali pada sifat dan kondisi perkembangan anak pada saat fase ini. Sebab dewasa dalam hal ini bukan hanya dari segi umur/biologis, namun juga secara psikologis.

Secara garis besar, Pendidikan anak adalah keluarga. Namun yang menjadi PR orang tua hingga saat ini adalah faktor lingkungan. Terutama masa remaja yang tentunya anak mulai beraktifitas di luar dengan teman dan banyak belajar dari lingkungan. Lingkungan bukan selalu negatif, namun kembali lagi bagimana diri merespon. Minimalisir kesalahan, tetapi jangan takut salah. Semua di mulai ketika berani mencoba dan banyak juga hal yang dapat kita pelajari dari sebuah kesalahan.

ูƒูู„ู‘ู ุงุจู’ู†ู ุขุฏูŽู…ูŽ ุฎูŽุทู‘ูŽุงุกูŒ ูˆูŽุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ุฎูŽุทู‘ูŽุงุฆููŠู†ูŽ ุงู„ุชู‘ูŽูˆู‘ูŽุงุจููˆู†ูŽ

โ€œSetiap anak Adam pernah berbuat salah dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertobat dari kesalahannya.โ€ (HR. At Tirmidzi no. 2499, Hasan)

ู‚ูู„ู’ ูŠูŽุง ุนูุจูŽุงุฏููŠูŽ ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ุฃูŽุณู’ุฑูŽูููˆุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ููุณูู‡ูู…ู’ ู„ุง ุชูŽู‚ู’ู†ูŽุทููˆุง ู…ูู†ู’ ุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ูŠูŽุบู’ููุฑู ุงู„ุฐูู‘ู†ููˆุจูŽ ุฌูŽู…ููŠุนู‹ุง

โ€œKatakanlah (Ya Muhammad):โ€Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.โ€(QS. Az-Zumar: 53)

[1]http://ntb.bkkbn.go.id/?p=1467, di akses pada tanggal 21 Juli 2021pukul 10:46.

[2]http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6991/5/BAB%20II.pdf, di akses pada tanggal 21 Juli 2021pukul 10:49.

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?