Sejarah Desa Panggunguni dari Zaman PKI sampai memisahkan diri dari Empu-nya

Perlu diketahui terbentuknya Desa Panggunguni tidak terlepas dari peristiwa berdarah yang didalangi oleh PKI pada tahun 1967, dimana menyebabkan wilayah yang sekarang Pucanglaban menjadi tidak aman, karena bermunculan berbagai macam bentuk kekerasan maupun kekejaman yang sampai berujung kematian. Dari peristiwa tersebut banyak menarik perhatian dari berbagai pihak salah satunya adalah ABRI, untuk melakukan operasi militer dan pejabat tingkat II yang pada saat itu menginap beberapa hari di rumah Kepala Desa Demuk. Dimana Tulungagung pada saat itu di pimpin oleh Bupati Isndoyo.

Singkat cerita melihat kondisi tersebut pejabat tingkat II berinisiatif untuk memberuk kecamatan dan desa di wilayah tersebut. Berangkat dari usul tersebut dimulailah berbagai penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat dengan beragam tema, yaitu tentang keamanan, kerukunan, yang dilakukan oleh mantri-mantri yang terbentuk pada saat itu sekaligus memberi informasi bahwa nanti akan dibentuk Sembilan desa di wilayah yang sekarang Pucanglaban, diantaranya; Panggunguni, Pucanglaban, Sumberdadap, Panggungkalak, Sumberbendo, Kalidawe, Demuk,Kaligentong dan Manding.

Dimana saat ini yang bertugas memberi penyuluhan di desa yang sekarang Panggunguni adalah seorang mantri yang bernama Sugimin. Di hari berikutnya dilaksanakanlah pembentukan desa yang dihadiri oleh masyarakat yang sekarang Panggunguni dan Tirtosinawang juga mantri; pejabat tingkat II, Kepala Desa Demuk dan Kalidawir, maka dibentuk dan disepakati dengan nama Desa Panggunguni.

Kenapa Kepala Desa dari Demuk dan Kalidawir yang diundang, karena wilayah Panggunguni dulu merupakan dusun dari Demuk dan Tirtosinawang merupakan dusun dari Kalidawir. Nama Panggunguni diberikan oleh pejabat Klasir atau pejabat tanah pada saat membagi persil tanah diamana masyarakat pada saat tersebut terbilang banyak bicaranya maka dinamakanlah Panggunguni.

Pada tahun 1968 Desa Panggunguni baru memisah dari Desa Demuk menjadi Desa Panggunguni, dan kemudian pada tahun 1969 Desa Sumberdudo menyerahkan dukuh Magersari menjadi bagian dari Panggunguni, karena di rasa wilayahnya yang luas, sebagai Kepala Desa yang pertama adalah Bapak marto Sahar yang menjabat tahun 1968 sampai 1995.[1]

Istilah terpisah dari empu-nya tidak lain yakni desa Demuk. Pembabad wilayah pesisir selatan Tulungagung, RM Djayeng Koesoemo yang memiliki garis keturunan Mataram menjadi penegak pertama yang menaklukkan wilayah Pucanglaban yang bertitik utama di Desa Demuk.

Goresan yang melukiskan sejarah,

Menjadikan masa demi masa menjadi terarah

Tanpa harus menggores hingga mengeluarkan darah

Mari, dengan terus belajar dengan pikiran yang terus di asah

 

Admin web_

[1]Badan Perpustakaan, Dokumentasi, dan Kearsipan Kabupaten Tulungagung, Sejarah Desa/Kelurahan se-Kabupaten Tulungagung, (Tulungagung:2015).

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?