WISATA WADUK PANGGUNGUNI – MANCING MANIA DESA

 

Para pemancing tak asing lagi sama wisata satu ini, “Waduk Panggunguni”. Memang ketika disebutkan nama waduk terlalu sangar yaa, karena kapasitas belum bisa dikatakan seperti itu. Sebutan Embung sepertinya lebih bisa mewakili 😊

Simak ini dulu kayaknya ———-

Pedoman Teknis Konservasi Air Melalui Pembangunan Embung yang diterbitkan oleh Direktorat Pengelolaan Air Irigasi, Kementerian Pertanian (2011) adalah bangunan konservasi air berbentuk cekungan disungai atau aliran air berupa urugan tanah, urugan batu, beton dan/atau pasangan batu yang dapat menahan dan menampung air untuk berbagai keperluan. Ditambahkan oleh (Rustam, 2010) embung adalah bangunan artifisial yang berfungsi untuk menampung dan menyimpan air dengan kapasitas volume kecil tertentu, lebih kecil dari kapasitas waduk/bendungan. [1]  Sedangkan waduk sendiri adalah kolam besar tempat menyimpan air sediaan untuk berbagai kebutuhan. Waduk dapat terjadi secara alami maupun dibuat manusia. Waduk buatan dibangun dengan cara membuat bendungan yang lalu dialiri air sampai waduk tersebut penuh. Fungsi waduk secara prinsip ialah menampung air saat debit tinggi untuk di gunakan saat debit rendah. Seperti kontruksi sipil lainnya, persoalan waduk  menyangkut  aspek   perencanaan operasi, dan pemeliharaan. Karakteristik suatu waduk merupakan bagian pokok dari waduk yaitu volume hidup (live storage), volume mati (dead storage), tinggi muka air (TMA) maksimum, TMA minimum, tinggi mercu bangunan pelimpah berdasarkan debit rencana. Dari karakteristik fisik waduk tersebut didapatkan hubungan antara elevasi dan volume tampungan yang disebut juga liku kapasitas waduk.[2]

Jadi jelas dengan keterwakilan teori di atas, kalau memang keduanya memiliki pengertian yang dikuatkan karakteristik yang berbeda.

Di atas itu sekilas ya, buat penambahan informasi tentang nama yang sering kita sebut tapi ternyata berbeda.. Agak serius sedikit nggak apa-apa di pembahasan landasan teori di atas, 😊

Nah bertepatan dengan pemeliharaan embung Desa Panggunguni itu, Rabu 16 Desember 2020 Desa Panggunguni mendapatkan bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur berupa benih ikan Tawes sebanyak 10.000 dan benih ikan Lele sebanyak 5.000. Dari Pemerintah Desa sendiri menggandeng Pemuda dari Karangtaruna dan juga masyarakat setempat.

Semoga bermanfaat… 😊😊😊

Galeri

admin web_

 

 

[1]http://e-journal.uajy.ac.id/17541/3/MTS026712.pdf di akses pada tanggal 17 Desember 2020 pukul 09:12 wib.

[2]https://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-waduk.html di akses pada tanggal 17 Desember 2020 pukul 09:33 wib.

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?