PERINGATAN HARI BESAR NASIONAL
HUT KEMERDEKAAN RI KE-74 TAHUN
Republik Indonesia secara tertulis yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945 telah dikibarkan sang Merah Putih di Angkasa Raya dengan pembacaan teks proklamasi di hadapan seluruh rakyat Indonesia untuk menyatakan bahwa Bangsa Indonesia telah merdeka dan terlepas dari belenggu Penjajah. Momen bersejarah ini diharapkan senantiasa tersirat dalam benak bangsa Indonesia dan menjunjung tinggi nilai-nilai nasional serta pengetauan akan pertingnya sejarah yang sesungguhnya tak terlepas dari diri manusia.
Pada tanggal 17 Agustus seluruh rakyat Indonesia berbondong-bondong merayakan hari jadi Indonesia setiap tahunnya. Kekreativitasan setiap masing-masing daerah bahkan individu sangat beragam. Mulai dari upacara tepat pada tanggal 17 Agustus menjadi hal wajib yang tak boleh terlewatkan. Saah satu upaya untuk menghargai jasa para pahlawan di medan temper terdahulu. Beberapa masyarakat Desa panggunguni pun tak mau absen, mulai dari unsur pelajar, guru, PKK, Pemuda-Pemudi, hingga Pemerintah Desa tak ketinggalan.
Tidak berhenti disitu, antusiasme masyarakat Desa Panggungguni ternyata tak jauh beda dengan tahun lalu. Khususnya pemuda-pemudi yaitu Karangtaruna Cakra Remaja Desa Panggunguni menjadikan peringatan hari ulang tahun Republik Indonesia sebagai kegiatan tahunan, yang memperoleh dukungan dari masyarakat hingga Pemerintah Desa setempat.
Dikarenakan pada tahun 2019 ini Desa Panggunguni menjadi tuan rumah kegiatan PHBN kecamatan yakni dalam kegiatan Turnamen Bola Voli tingkat Kecammatan yang diselenggarakan di bulan Agustus, mau tidak mau acara PHBN Desa Panggunguni diselenggarakan setelahnya dan berhasil diselenggarakan pada tanggal 18 Oktober 2019 sampai 22 Oktober 2019 di lapangan utama Desa Panggunguni. Bersama ini Karangtaruna bersama Komunitas Pemuda dan Anak Rantau (KOMPARA) dan Muslimat NU ranting Panggunguni serentak mensukseskan kegiatan dan acara tersebut.
- Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan antara lain
- Lomba voli plastik antar RT se-Desa Panggunguni
- Lomba voli (real) anak-anak tingkat SD
- Lomba balap karung menggunakan helm
- Jalan sehat dan senam bersama
- Pentas seni dan budaya
- Genduren masal
Disela-sela kegiatan ini karangtaruna memberikan unsur religious. Hal ini diadakan untuk mengingat jasa pahlawan dan leluhur atas segala perjuangannya untuk bumi Indonesia. Selain itu, budaya genduren oleh masyarakat jawa di ciri khaskan sebagai do’a bersama dengan ritual tertentu, misalnya dengan simbolik berkat lengkap dengan nasi, srondeng, kacang, kedelai, sambal goring, ayam/telur dsb. Mengapa pemuda karangtaruna memilih takir plonthang yang sebenarnya hanya memberikan kesan sederhana untuk acara masal.
takir plonthang