MATA AIR SENDANG

DUSUN TIRTO SINAWANG DESA PANGGUNGUNI

Gambar 1. Mata Air Sendang

 

Menurut Indarto, menyatakan bahwa air adalah substansi yang paling melimpah dipermukaan bumi, merupakan komponen utama bagi semua makhluk hidup, dan merupakan kekuatan utama yang secara langsung konstan membentuk permukaan bumi. Air juga merupakan faktor penentu dalam pengaturan iklim dipermukaan bumi untuk kebutuhan makhluk hidup.[1]

Begitu pentingnya air bagi kehidupan manusia, maka pengelolaan air memerlukan perhatian yang cukup serius sehingga manusia tidak mengalami krisis air. Isu pengelolaan air telah menjadi isu internasional tak terkecuali Islam. Pada tahun 1998, International Development Research Centre (IDRC) mengadakan lokakarya tentang pengelolaan sumber daya air di Negara-negara Islam. Dalam lokakarya ini, ditemukan bahwa Islam menetapkan prioritas pada siapa hak atas air itu dimiliki yaitu bagaimana air harus dialokasikan. Prioritas pertama adalah untuk memuaskan dahaga manusia. Yang kedua adalah untuk memenuhi kebutuhan ternak, dan yang ketiga adalah untuk mengairi tanaman. Setelah itu, lingkungan memiliki hak airĀ  yang kuat dan spesifik. Islam menyatakan bahwa semua spesies berhak atas jumlah dan kualitas air yang cukup untuk kebutuhan mereka. Selain itu, hukum Islam menetapkan hukuman bagi mereka yang merugikan, membuka pintu bagi sanksi hukum terhadap pencemar air.[2]

Esensi air sebagai sumber kehidupan manusia tidak berhenti pada dasarnya sebagai air minum. Secara global air merupakan sumber kelancaran ekonomi masyarakat, misalnya untuk peternakan, irigasi pertanian maupun perkebunan, serta menambah pemasukan dana desa. Seperti halnya desa Panggunguni yang merupakan desa yang dekat dengan sumber mata air, yaitu sumber mata air Sendang dan Kucur yang terletak di Dusun Tirto Sinawang Desa Panggunguni. Sumber mata air yang diprioritaskan secara global di Desa Panggunguni adalah sumber mata air dari Sendang. Hal ini dikarenakan pembangunan pada lokasi sangat dimungkinkan untuk wilayah sumber mata air Sendang. Berdasarkan pemanfaatan sumber mata air di kedua titik sebagai berikut:

No. Nama Sumber Mata Air Pemanfaatan Lokasi Penyaluran
1 Sendang Kebutuhan sehari-hari

Pertanian

Perkebunan

Peternakan

Disalurkan secara komprehensif ke lingkup Desa Panggunguni. (bersifat aktif)
2. Kucur Kebutuhan sehari-hari

Pertanian

Perkebunan

Peternakan

Tidak disalurkan. Hanya saja bagi mereka yang dating untuk memenuhi kebutuhannya. (bersifat pasif)

 

Berdasakan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa mata air Sendang dan Kucur memiliki manfaat bagi masyarakat adalah sama, yaitu membantu segala kebutuhan baik kebutuhan sehari-hari, irigasi dan peternakan. Namun keduanya memiliki sifat yang berbeda yaitu aktif dan pasif, maksudnya dikatakan aktif sebab mata air tersebut disebar ke seluruh lingkup Desa Panggunguni atau air tersebut yang mendatangi masyarakat. Sedangkan dikatakan pasif sebab masyarakat datang ke sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini dikarenakan mata air Kucur tidak disalurkan seperti halnya sumber mata air Sendang.

Perbedaan keduanya bukan suatu tempat yang berdiri sendiri bagi masyarakat. Masih banyak masyarakat sekitar yang berinsiatif untuk menikmati kesegaran sumber mata air secara langsung, yaitu Sendang dan Kucur. Tidaklah sedikit. Ketika musim kemarau panjang, masyarakat lebih termotivasi datang ke sumber mata air tersebut. Guna menjaga dan dikembangkannya sumber mata air di kedua tempat tersebut, adanya kolaborasi antara masyarakat setempat dengan pihak Pemerintah Desa. Pada tahun 2014 dibentuknya organisasi HIPPAM (Himpunan Pengguna Pemakai Air Minum) di Desa Panggunguni. Harapannya, dengan dibentuknya organisasi ini mata air di Desa Panggunguni terus mengalami peningkatan secara kualitas dan kuantitas, bagi seluruh elemen masyarakat di Desa Panggunguni.

Hingga pada saat ini, HIPPAM telah memberikan warna kepada masyarakat Desa Panggunguni yaitu dengan pembangunan juga perbaikan di tempat pemandian umum Kucur dan Sendang. Pada hal ini, kefokusan tetap pada sumber mata air Sendang, dengan dibangunnya peralatan penunjang penarikan mata air pada titik sumber. Sehingga dengan bantuan peralatan yang telah terpasang memberikan pandangan cerah guna kelancaran akses kebutuhan air di Desa Panggunguni. Selain itu, satu tampungan air telah ikut berpartisipasi dalam melancarkan akses air bagi masyarakat. Dengan dukungan dan kerjasama dari masyarakat setempat telah dibangunnya dua tampungan air baru yang siap berkontribusi dalam perannya pada masyarakat Desa Panggunguni.

Gambar 2. Pemandian Umum Sendang
Gambar 3. Tempat Pengoperasian Alat Bantu Penarikan Sumber Mata Air Sendang

Artikel ini masih jauh dari kata sempurna, diharapkan bagi pembaca untuk memberikan kritik dan saran guna penulisan aritikel-artikel kami selanjutnya. Terimakasih.

 

Oleh: Nofi_ana

Blog: @Keyakinan.blogspot

 

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?