TERJUN DESA OLEH JAJARAN INSPEKTORAT
DESA PANGGUNGUNI KECAMATAN PUCANGLABAN
Selasa, 10 Desember 2019 merupakan hari dimana ruang perpustakaan desa Panggunguni banyak tertumpuk berkas-berkas yang tertata rapi dalam map snail. Tutup tahun 2019 ini desa Panggunguni akan kedatangan tamu jajaran penting dari kabupaten Tulungagung.
Pertanggungjawaban atas turunnya Dana Desa menjadi suatu keharusan untuk dituangkan dalam bentuk laporan tertulis yang siap untuk disinkronisasikan dengan realisasi fisik di lapangan. Pemerintah desa Panggunguni memfokuskan Dana Desa 2019 untuk infrastruktur. Yangmana Dana Desa yang turun tahap 1 dan 2 di manfaatkan untuk pembangunan jalan cor beton (rabat) dan tembok penahan tanah (TPT) di Dusun Tirtosinawang. Selain itu, program sanitasi saluran air juga menjadi isi dalam laporan tersebut.
Proses hari itu begitu terkonsep sakral tetapi tidak meninggalkan coping saat pengecekan dan wawancara berlangsung. Hal ini dilakukan karena memang resistensi beberapa orang dari pemerintah desa begitu mendominasi, sehingga coping yang dilakukan oleh jajaran inspektorat sangatlah membantu.
Pemikiran jauh kedepan membuat beberapa orang mengalami psikosomatis ringan. Ternyata realita tidaklah begitu menakutkan. Jajaran inspektorat mempertanyakan apa yang didapat dan apa yang dikerjakan oleh Pemerintah desa, kemudian Pemerintah desa mempertanggungjawabkan-nya dalam bentuk laporan tertulis.
Semua berjalan dengan lancar dan relax. Hal itu berbukti ketika dalam acara tidak ada batasan antara mereka dalam satu ruangan. Maksudnya, disela-sela pengecekan dan wawancara mereka berbincang santai sambil mencicipi snack ringan dan minuman dingin di meja dan tentunya tidak mengurangi efisiensi dalam bertugas. Selain itu, beberapa kritik dan saran menjadi saku tersendiri bagi Pemerintah desa Panggunguni.
Mengolah suara menjadi tinta hitam
Menghapuskan batu hantam untuk senantiasa di redam
Kontruksi kognisi sesuai realisasi
Masuknya opini guna di kritisi
Menjadikan ketransparanansi yang tak terbatasi
Semoga bermanfaat …